Jumat, 06 Desember 2013

LAPORAN MAHASISWA KSDL 2012 UNSYIAH TENTANGSURVEY EVALUASI KESESUAIAN LAHAN DI LBH SAREE


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang   
Lahan merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena kepentingannya tersebut maka lahan harus di evaluasi untuk apa peruntukan dan penggunaannya. Tentunya penggunaan lahan haruslah sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh lahan tersebut, sehingga pemanfaatan lahan bisa lebih optimal.
Lahan adalah lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air dan vegetasi serta benda yang diatasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan. Penggunaan lahan merupakan setiap bentuk intervensi manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik material maupun spritual. Tipe penggunaan lahan dibagi menjadi lahan pertanian dan lahan bukan pertanian
Evaluasi lahan merupakan salah satu komponen penting dalam proses perencanaan penggunaan lahan. Hasilnya memberikan alternatif penggunaan lahan dan batas kemungkinan penggunaan serta tindakan pengelolaan yang diperlukan sehingga dapat digunakan secara lestari.. Evaluasi lahan merupakan proses penilaian keragaan atau kinerja lahan jika digunakan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi seruvei dan studi

B. Tujuan Praktikum
  1. Survei, Pengeboran Sampel dan Pengamatan Lapangan diharapkan dapat mengetahui tahapan dan metode lapangan dalam pengamatan tanah dan agroekosistem lingkungannya
  2. Evaluasi dan kesesuaian lahan ini adalah diharapkan dapat diketahui tentang potensi dan kesesuaian lahan yang diamati

C. Metode, Alat dan Bahan
Metode bebas sistematik, pengamatan atas dasar peta kerja unit lahan, site ditentukan di lapang berdasarkan lokasi dan grid
Metode yang digunakan adalah dengan melakukan survei lapangan, dimana lahan yang diamati seluas 4 Ha, dimana membagi beberapa titik pengamatan berdasarkan grid dan jarak per 100 meter. Pada setiap titik pengamatan diamati tanah dan agroekosistemnya begitu pun di titik selanjutnya. Pengamatan seluas 4 Ha diambil titik pengeboran sebanyak 10 titik (red. Peta Kerja).
Alat dan bahan yang digunakan adalah bor, GPS, Abney Level, Muncel Soil Calour Chart, pisau, peta, plastik, label, cangkul dan alat tulis menulis serta cairan kimia H2O2 dan HCL

D. Lokasi Kegiatan
            Lokasi kegiatan praktikum evaluasi sumberdaya lahan ini dilakukan pada areal lahan pertanian Balai Benih Hortikultura Saree Kabupaten Aceh Besar

















HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN

A. Pemboran Tanah di Lapangan
Dari hasil kegiatan pengamatan pemboran di lapangan, diperoleh sebaran data (Tabel 1) dengan kondisi tanah secara simultan:
1.      Tingkat kedalaman tanah (solum) bervariasi  antara 40 sampai 60 cm.
2.      Warna tanah pada lapisan top soil yaitu 10YR¾ (dark yellow brown) dan pada lapisan sub soil 7,5YR3/3 (dark brown).
3.      Memiliki tekstur tanah lempung dengan konsistensi tanah lembab adalah lekat dan konsitensi tanah basah adalah agak lekat.
4.      pH tanah berkisar 5,4 - 6,8 serta hampir merata ditemukan sedikit bahan organik baik pada lapisan top soil maupun sub soil.
5.      Lokasi pengamatan telah mengalami penggunaan tanah dengan ditandai adanya bekas pengelolahan lahan yang dilakukan oleh manusia. Vegetasi yang terdapat di lapangan saat pengamatan berupa alang-alang dan sedikit sisa-sisa tanaman hasil penggunaan lahan sebelumnya seperti tanaman umbi kayu, dan juga ditemui beberapa tanaman keras menghasilkan berupa tanaman durian.
Sebaran jejak penggalian pengeboran yang dilakukan berdasarkan peta kerja (Gambar 2) dengan sistem grid serta sistem taktis.





Gambar 1. Pengeboran dan Pengamatan Tanah Lapangan


Tabel 1. Data Pemboran Tanah di Kemukiman Saree Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar
Nama Pemeta  : Kelompok I              Data               :                         Cuaca                  : Mendung      Vegetasi                           : Alang-alang, Durian, Singkong
Pemboran No  : 1 – 10                       Kabupaten    : Aceh Besar     Tinggi Tempat   : 50 mdpl       
Tanggal            : 9 November 2013     Lokasi            : Saree               Derajat Lereng  : 10 - 14 %      Peng. Tanah                          : Lahan kering
No.
Dalam (cm)
Warna
Tekstur (Lapangan)
Konsistensi
pH Lapang
Reaksi Terhadap
Vegetasi
HCl
H2O2
1
0 - 20 cm
10YR3/4 (dark yellow brown)
Lempung
L (Gembur)
B (Agak lekat)
6,2
-
-
Alang-alang
20 - 40 cm
7,5YR3/3 (dark brown)
Lempung
L ( Gembur)
B (Agak lekat)
-
-
2
0 – 20 cm
7,5YR2,5/1 (black)
Lempung
L ( Gembur)
B (Agak lekat)
6,2
-
Sedikit
Alang-alang
20 - 40 cm
7,5YR2,5/3 (very dark brown)
Lempung
L ( Gembur)
B (Agak lekat)
-
Sedikit
40 – 60 cm
7,5YR3/3 (dark brown)
Lempung
L ( Gembur)
B (Agak lekat)
-
Sedikit
3
0 – 20 cm
7,5YR2,5/1 (black)
Lempung
L ( Gembur)
B (Agak lekat)
5,8
-
sedikit
Alang-alang
20 - 40 cm
7,5YR2,5/1 (black)
Lempung
L ( Gembur)
B (Agak lekat)
-
sedikit
40 – 60 cm
7,5YR3/2 (dark brown)
Lempung
L ( Gembur)
B (Agak lekat)
-
sedikit
4
0 – 20 cm
10YR2/1 (black)
Lempung
L ( Gembur)
B (Agak lekat)
5,5
-
banyak
Alang-alang, singkong
20 - 40 cm
10YR2/1 (black)
Lempung
L ( Gembur)
B (Agak lekat)
-
banyak
5
0 – 20 cm
10YR2/2 (very dark brown)
Lempung
L ( Agak lekat)
B (Agak lekat)
6,0
-
sedikit
Alang-alang, singkong
20 - 40 cm
7,5YR2,5/2 (very dark brown)
Lempung
L ( Gembur)
B (Agak lekat)
-
sedikit

Tabel 1. ...lanjutan

Nama Pemeta  : Kelompok I              Data               :                         Cuaca                    : Mendung    Vegetasi                           : Alang-alang, Durian, Singkong
Pemboran No  : 1 – 10                       Kabupaten    : Aceh Besar     Tinggi Tempat      : 450 mdpl   
Tanggal            : 9 November 2013     Lokasi            : Saree               Derajat Lereng     : 10 - 14 %    Peng. Tanah                           : Lahan kering
No.
Dalam (cm)
Warna
Tekstur (Lapangan)
Konsistensi
pH Lapang
Reaksi Terhadap
Vegetasi
HCl
H2O2
6
0 - 20 cm
7,5YR3/2 (dark brown)
Lempung
L (Tidak lekat)
B (Agak lekat)
5,8
-
Sedikit
Alang-alang, durian
20 - 40 cm
7,5YR3/2 (dark brown)
Lempung
L (Tidak lekat)
B (Agak lekat)
-
Sedikit
40 – 60 cm
7,5YR4/4 (brown)
Lempung
L (Tidak lekat)
B (Agak lekat)
-
Sedikit
7
0 – 20 cm
7,5YR2,5/1 (black)
Lempung
L (Tidak lekat)
B (Agak lekat)
5,9
-
Sedikit
Alang-alang
20 - 40 cm
7,5YR3/4 (dark brown)
Lempung
L (Tidak lekat)
B (Agak lekat)
-
Sedikit
40 – 60 cm
7,5YR4/6 (strong brown)
Lempung
L ( Agak lekat)
B (Agak lekat)
-
Sedikit
8
0 – 20 cm
7,5YR2,5/2 (very dark brown)
Lempung
L ( Agak lekat)
B (Agak lekat)
5,4
-
sedikit
Alang-alang
20 - 40 cm
7,5YR3/3 (dark brown)
Lempung
L ( Agak lekat)
B (Agak lekat)
-
sedikit
9
0 – 20 cm
7,5YR2,5/2 (very dark brown)
Lempung
L ( Agak lekat)
B (Agak lekat)
6,8
-
banyak
Alang-alang
20 - 40 cm
7,5YR3/4 (dark brown)
Lempung
L ( Agak lekat)
B (Agak lekat)
-
banyak
10
0 – 20 cm
7,5YR2,5/1 (black)
Lempung
L ( Agak lekat)
B (Agak lekat)
6,6
-
sedikit
Alang-alang
20 - 40 cm
7,5YR2,5/3 (very dark brown)
Lempung
L ( Agak lekat)
B (Agak lekat)
-
sedikit


B. Penentuan Kesesuaian Lahan
            Penentuan penilaian kesesusaian lahan dilakukan dengan mengambil lokasi pada titik pengamatan pengeboran pewakil yaitu titik 6 dengan mengambil sampel tanaman yang tumbuh di lokasi adalah tanaman durian. Hasil penentuan kesesuaian lahan adalah sebagai berikut:
            Tipe iklim pada titik pengamatan 6 yaitu di Kemukiman Saree Kecamatan Lembah Seulawah adalah tipe iklim B (basah) dengan curah hujan 2200 mm dan suhu 28ºC, berdasarkan tipe iklim maka kriterianya adalah S1. Titik pengamatan 6 berada pada lereng 10% maka kriterianya S1 tetapi untuk bahaya erosi kriterianya S2, kondisi permukaan tanah baik, tidak terdapat batuan permukaan dan tidak ada singkapan batuan maka kriterianya adalah S1. Kondisi drainase tanah baik, tanah memiliki tekstur lempung (halus) maka kriterianya adalah S1, tetapi kedalaman efektif tanah adalah 60 cm sehingga kriterianya adalah S3.
            Kondisi kimia tanah pada titik pengamatan 6 beragam, pH H2O tanah adalah kriteria S1 tetapi kapasitas tukar kation (KTK) tanah diperkirakan < 16 me/100gr, bahan organik tanah sedikit, keadaan kejenuhan basa (KB) tanah, pH HCl tanah masuk dalam kriteria S2. Setelah mengamati kondisi lapangan dan membandingkan dengan kriteria kesesuain lahan untuk tanaman durian, maka hasil kriterianya adalah S3rc yaitu  sesuai marginal, keadaan kesesuaian lahan S3 ini disebabkan karena faktor penghambat pada media perakaran (rc) yaitu pada kedalaman efektif, untuk data lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Karakteristik Lahan dan Kesesuaian Lahan Tanaman Durian
Karakteristik Lahan
Data
Kesesuaian Tanaman Durian
 t- Rejim emperatur
  1. Curah hujan
  2. Rata-rata temperatur  tahunan (0C)

2200 mm/thn
28 oC

S1
S1
w- Ketersediaan Air
1.   Bulan Kering
2.   Rata2 Curah Hujan

---
---


Karakteristik Lahan
Data
Kesesuaian
Tanaman Durian
r- Kondisi Perakaran
  1. Drainase
  2. Tekstur Tanah
  3. Kedalaman Perakaran

Baik, agak lambat
Clay Loam
 60 cm

S1
S1
S3
 f- Retensi Nutrisi
1.         KTK
2.         pH

< 16 me/100g
5,8

S2
S2
 n- Ketersediaan Hara
  1. Total N
  2. P2O5 tersedia
  3.  K2O tersdia

---
---
---

 x- Toksisitas
  1. Salinitas

---

 s- Kondisi Lapang
1.         Lereng
2.         Sebaran Batuan
3.         Singkapan Batuan
4.         Ketinggian
5.         Letak Geografis

0 - 8 %
Tidak ada
Tidak ada
450 mdpl
..............  N
..............  E

S1
S1
S1


Kesesuaian Lahan Aktual
Sub Kelas

S3
rf
Faktor Pembatas
~ Kedalaman perakaran
~ Retensi nutrisi (KTK dan pH)
~
Ksesuaian Lahan Potensial

S2-r

C. Pengamatan Profil dan Klasifikasi Jenis Tanah
            Bersadasarkan hasil pengamatan lapangan pada profil tanah di Km 72 Saree kecamatan Lembah Seulawah ditemukan tiga lapisan/horison tanah dengan kedalaman tanah 75cm, yaitu horison A, horison BA dan horison Bt.  Kondisi perakaran halus banyak pada kedalaman 0cm – 75cm, kondisi perakaran kasar sedikit dengan kedalaman 0cm – 20cm, pH tanah 4,9.  Keadaan lereng 10% dengan ketinggian 450 mdpl, kondisi cuaca mendung, tipe iklim B (basah), fisiografi pegunungan dengan relief makro berbukit dan relief mikro lereng berbukit, keadaan lereng tunggal, lurus dengan eksposisi sebelah selatan dan penggunaan lahan sebagai kebun campuran.
            Horison A memiliki kedalaman 0 cm – 25 cm dengan batas horison ombak, warna tanah 7,5YR3/3 (dark brown), tekstur tanah lempung dengan tingkat perkembangan struktur tanah lemah, ukuran struktur halus dengan bentuk gumpal bersudut, konsistensi agak lekat (basah) dan gembur ( lembab), tidak terdapat kandungan kapur ( CaCo3) dan banyak terdapat bahan organik.
            Horison BA memiliki kedalaman 25 cm – 50 cm dengan batas horison ombak, warna tanah 7,5YR3/3 (dark brown), tekstur tanah lempung dengan tingkat perkembangan struktur tanah sedang, ukuran struktur sedang dengan bentuk gumpal bersudut, konsistensi agak lekat (basah) dan gembur ( lembab), tidak terdapat kandungan kapur ( CaCo3) dan terdapat sedikit bahan organik.
Horison Bt memiliki kedalaman 50 cm – 75 cm dengan batas horison ombak, warna tanah 7,5YR3/3 (dark brown), tekstur tanah lempung dengan tingkat perkembangan struktur tanah kuat, ukuran struktur sedang dengan bentuk gumpal bersudut, konsistensi agak lekat (basah) dan gembur ( lembab), tidak terdapat kandungan kapur ( CaCo3) dan terdapat sedikit bahan organik, untuk data lebuh jelas dapat dilihat pada Lampiran 5.
Berdasarkan kunci klasifikasi taksonomi tanah (Soil Survey Staff, 2006), lokasi pengamatan memiliki ciri ordo Alfisol. Kondisi tersebut dicirikan dengan adanya horison argilik yaitu terdapat penimbunan liat pada horison Bt, memiliki regim kelembaban udik maka subordo tanah tersebut adalah Udalf, memiliki great group Hapludalf yaitu Udalf yang lain, kondisi rejim suhu isohipertermik karena memiliki suhu rata-rata tahunan > 22ºC yaitu > 28ºC, memiliki kandungan mineral liat montmorillonit karena memiliki mineral tipe 2:1, memiliki epipedon molik karena horison permukaan > 18cm. Kondisi perakaran terdapat banyak batuan sehingga subgrup tanah tersebut ialah Lithik Hapludalf.
Tabel 3.  Hasil klasifikasi tanah di Saree Kecamatan Lembah Seulawah menurut 
   Taksonomi Tanah (Soil Survey Staff, 2006)

Pedon
Kategori
Klasifikasi Tanah
Km 72
Ordo
Alfisol

Subordo
Udalf

Great group
Hapludalf

Subgrup
Lithik Hapludalf

Famili
Lithik Hapludalf, berliat, montmorillonit, isohipertermik














0 – 25 cm
 







25 – 75 cm
 







50 – 75 cm
 


 















Gambar 3. Penampang Profil Tanah



KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan di lapangan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.      Terdapat 10 titik pemboran dengan tekstur tanah lempung, keadaan warna tanah, kedalaman efektif, pH tanah dan bahan organik tanah beragam, vegetasi yang terdapat di lokasi pemboran adalah alang-alang, tanaman singkong dan tanaman durian.
2.      Kesesuaian lahan pada tanaman durian di titik pengamatan 6 adalah kriteria S3rc yaitu sesuai marginal dengan faktor pembatas media perakaran (rc) yaitu pada kedalaman efektif.
3.      Hasil klasifikasi tanah di lokasi Km 72 menurut Kunci Taksonomi Tanah (Soil Survey Staff, 2006) di lokasi pengamatan mempunyai ordo Alfisol karena memiliki horison argilik pada horison Bt,  pada tingkat subordo adalah Udalf  karena mempunyai regim kelembaban udik. Pada tingkat great group yaitu Hapludalf dan tingkat famili adalah Lithik Hapludalf, berliat, montmorillonit, isohipertermik.

B. Saran
            Untuk hasil data yang lebih akurat, sebaiknya dilakukan pengambilan sampel tanah dan diamati di Laboraturium penelitian tanah.




DAFTAR PUSTAKA

FAO. 1976. A Framework of Land Evaluation. FAO Soil Bull. No. 32/I/IRLI Publ. No.22 Rome, Italy. 30h.

Harjowigeno, S. 1985. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademik Persindo.

Rayes, Luthfi. 2007. Metode Inventarisasi Sumberdaya Lahan. Yogyakarta:           Penerbit Andi.

Sitorus, Santun P. 1985. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Bandung: Tarsito.

































Lampiran 1. Deskripsi profil tanah Km 72 Saree Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar

Pedon                          : Km 72 Saree
Tanggal Pengamatan   : November 2013
Lokasi                         : Kemukiman Saree, Kecamatan Lembah Seulawah,
  Kabupaten Aceh Besar.
Curah Hujan                : 2200 mm/tahun
Fisiografi                     : Pegunungan
Bentuk Wilayah          : Lurus
Drainase                      : Sedang
Permeabilitas               : Sedang
Air Tanah                    : -
Penggunaan Lahan      : Kebun campuran
Vegetasi                      : Alang-alang, pisang, legum-leguman
Klasifikasi Tanah        : Lithik Hapludalf, berliat, montmorillonit, isohipertermik.
Epipedon                     : Molik
Horison Penciri           : Argilik

Simbol Horison
Kedalaman
Uraian
A
0-25 cm
Dark brown (7,5YR 3/3), gumpal bersudut, lemah, halus, agak lekat, gembur, perakaran halus banyak, perakaran kasar sedikit, batas horison ombak, bahan organik banyak.
BA
25-50 cm
Dark brown (7,5YR 3/3), gumpal bersudut, sedang, sedang, agak lekat, gembur, perakaran halus banyak, batas horison ombak, bahan organik sedikit.
B (t)
50-75 cm
Dark brown (7,5YR 3/4), gumpal bersudut, kuat, sedang, agak lekat, gembur, perakaran halus banyak, batas horison ombak, bahan organik sedikit.









Lampiran 2.  Kelas kesesuaian lahan tanaman Durian (Durio zibethinus MURR)

Karakteristik/Kualitas Lahan
Kelas Kesesuaian Lahan
S1
S2
S3
N
Temperatur (tc)
Temperatur rata-rata tahunan (ºC)

25-28

28-32
22-25

32-35
20-22

> 35
< 20
Ketersediaan air (wa)
-     Curah hujan (mm)

-     Kelembaban (%)

2000 -3000
> 42

1750-2000
3000-3500
36-42

1250-1750
3000-4000
30-36

< 1250
> 4000
< 30
Keteraediaan oksigen (oa)
Drainase

Baik, sedang

Agak terhambat

Terhambat, agak terhambat

Sangat terhambat, cepat
Media perakaran (rc)
-     Tekstur


-     Bahan kasar (%)
-     Kedalaman efektif (cm)
-     Gambut :
- Ketebalan (cm)
- Dengan sisipan/pengkayaan
   Kematangan


Sedang, agak halus, halus
< 15
> 100

< 60
< 140
Saprik+




15-35
75-100

60-140
140-200
Saprik+, hemik+

Agak kasar


35-55
50-75

140-200
200-400
Henik,fibrik+

Kasar


> 55
< 50

> 200
> 400
Fibrik
Ratensi hara (nr)
-       KTK liat (cmol)
-       Kejenuhan basa (%)
-       pH H2O

-       C- organik (%)

> 16
> 35
5,5-7,8

> 12

≤ 16
20-35
5,0-5,5
7,8-8,0
0,8-12


< 20
< 5,0
> 8,0
< 0,8






Toksisitas (xc)
Salinitas (ds/m)

< 4

4-6

6-8

> 8
Sodositas (xn)
Alkalinitas / ESP (%)

< 15

15-20

20-25

> 25
Bahaya sulfidik (xs)
Kedalaman sulfidik (cm)

> 125

100-125

60-100

< 60
Bahaya erosi (eh)
-       Lereng (%)
-       Bahaya erosi

< 8

8-16


16-30

>.30
Bahaya banjir (fh)
Genangan





Lampiran 3.  Kelas kesesuaian lahan Durian di Kemukiman Saree Kecamatan
         Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar

Karakteristik/Kualitas Lahan
Kelas Kesesuaian Lahan
Nilai
Aktual
Input
Potensial
Temperatur (tc)
Temperatur rata-rata tahunan (ºC)

28

S1


S1
Ketersediaan air (wa)
-     Curah hujan (mm)
-     Kelembaban (%)

2200

S1


S1
Keteraediaan oksigen (oa)
Drainase

Baik

S1


S1
Media perakaran (rc)
-     Tekstur
-     Bahan kasar (%)
-     Kedalaman efektif (cm)
-     Gambut :
- Ketebalan (cm)
- Dengan sisipan/pengkayaan
   kematangan


Lp (h)
< 15
60

S1
S1
S3


S1
S1
S3
Ratensi hara (nr)
-       KTK liat (cmol)
-       Kejenuhan basa (%)
-       pH H2O
-       C- organik (%)

< 16

5,8


S2
S2
S1
S2

+
+

+

S1
S1
S1
S1
Toksisitas (xc)
Salinitas (ds/m)





Sodositas (xn)
Alkalinitas / ESP (%)




Bahaya sulfidik (xr)
Kedalaman sulfidik (cm)




Bahaya erosi (eh)
-       Lereng (%)
-       Bahaya erosi

10

S1
S2




S1
S2
Bahaya banjir (fh)
Genangan




Penyiapan lahan (lp)
-       Batuan di permukaan (%)
-       Singkapan batuan (%)




Kelas lahan

S3rc

S3rc