PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lahan
merupakan faktor penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena kepentingannya
tersebut maka lahan harus di evaluasi untuk apa peruntukan dan penggunaannya.
Tentunya penggunaan lahan haruslah sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh
lahan tersebut, sehingga pemanfaatan lahan bisa lebih optimal.
Lahan
adalah lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air dan
vegetasi serta benda yang diatasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap
penggunaan lahan. Penggunaan lahan merupakan setiap bentuk intervensi manusia
terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik material maupun
spritual. Tipe penggunaan lahan dibagi menjadi lahan pertanian dan lahan bukan
pertanian
Evaluasi
lahan merupakan salah satu komponen penting dalam proses perencanaan penggunaan
lahan. Hasilnya memberikan alternatif penggunaan lahan dan batas kemungkinan
penggunaan serta tindakan pengelolaan yang diperlukan sehingga dapat digunakan
secara lestari.. Evaluasi lahan merupakan proses penilaian keragaan atau
kinerja lahan jika digunakan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan
interpretasi seruvei dan studi
B. Tujuan Praktikum
- Survei, Pengeboran Sampel dan Pengamatan Lapangan diharapkan dapat mengetahui tahapan dan metode lapangan dalam pengamatan tanah dan agroekosistem lingkungannya
- Evaluasi dan kesesuaian lahan ini adalah diharapkan dapat diketahui tentang potensi dan kesesuaian lahan yang diamati
C. Metode, Alat dan Bahan
Metode
bebas sistematik, pengamatan atas dasar peta kerja unit lahan, site ditentukan
di lapang berdasarkan lokasi dan grid
Metode
yang digunakan adalah dengan melakukan survei lapangan, dimana lahan yang
diamati seluas 4 Ha, dimana membagi beberapa titik pengamatan berdasarkan grid
dan jarak per 100 meter. Pada setiap titik pengamatan diamati tanah dan
agroekosistemnya begitu pun di titik selanjutnya. Pengamatan seluas 4 Ha
diambil titik pengeboran sebanyak 10 titik (red. Peta Kerja).
Alat
dan bahan yang digunakan adalah bor, GPS, Abney Level, Muncel Soil Calour
Chart, pisau, peta, plastik, label, cangkul dan alat tulis menulis serta cairan
kimia H2O2 dan HCL
D. Lokasi Kegiatan
Lokasi kegiatan praktikum evaluasi
sumberdaya lahan ini dilakukan pada areal lahan pertanian Balai Benih
Hortikultura Saree Kabupaten Aceh Besar
HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN
A. Pemboran
Tanah di
Lapangan
Dari hasil kegiatan pengamatan pemboran di lapangan,
diperoleh sebaran data (Tabel
1) dengan kondisi tanah secara simultan:
1. Tingkat kedalaman tanah (solum) bervariasi antara
40 sampai 60 cm.
2. Warna tanah pada lapisan top soil yaitu 10YR¾
(dark yellow brown) dan pada
lapisan sub soil 7,5YR3/3 (dark
brown).
3. Memiliki tekstur tanah lempung dengan konsistensi tanah lembab adalah lekat dan konsitensi tanah basah adalah
agak lekat.
4. pH
tanah berkisar 5,4 - 6,8 serta hampir merata ditemukan sedikit bahan organik baik
pada lapisan top soil maupun sub soil.
5. Lokasi pengamatan telah mengalami penggunaan tanah dengan
ditandai adanya bekas pengelolahan lahan yang dilakukan oleh manusia. Vegetasi
yang terdapat di lapangan saat
pengamatan berupa alang-alang dan sedikit sisa-sisa tanaman hasil penggunaan lahan
sebelumnya seperti tanaman umbi kayu, dan juga ditemui beberapa tanaman keras
menghasilkan berupa tanaman durian.
Sebaran
jejak penggalian pengeboran yang dilakukan berdasarkan peta kerja (Gambar 2)
dengan sistem grid serta sistem taktis.
Gambar
1. Pengeboran dan Pengamatan Tanah Lapangan
Tabel 1. Data Pemboran Tanah di Kemukiman Saree Kecamatan
Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar
Nama Pemeta : Kelompok I Data : Cuaca : Mendung Vegetasi
: Alang-alang,
Durian, Singkong
Pemboran No : 1 – 10 Kabupaten : Aceh Besar Tinggi
Tempat : 50 mdpl
Tanggal : 9 November 2013 Lokasi : Saree Derajat Lereng : 10 - 14 % Peng. Tanah : Lahan kering
No.
|
Dalam
(cm)
|
Warna
|
Tekstur
(Lapangan)
|
Konsistensi
|
pH
Lapang
|
Reaksi
Terhadap
|
Vegetasi
|
|
HCl
|
H2O2
|
|||||||
1
|
0 - 20 cm
|
10YR3/4 (dark
yellow brown)
|
Lempung
|
L
(Gembur)
B (Agak
lekat)
|
6,2
|
-
|
-
|
Alang-alang
|
20 - 40
cm
|
7,5YR3/3
(dark brown)
|
Lempung
|
L (
Gembur)
B (Agak
lekat)
|
-
|
-
|
|||
2
|
0 – 20
cm
|
7,5YR2,5/1
(black)
|
Lempung
|
L (
Gembur)
B (Agak
lekat)
|
6,2
|
-
|
Sedikit
|
Alang-alang
|
20 - 40
cm
|
7,5YR2,5/3
(very dark brown)
|
Lempung
|
L (
Gembur)
B (Agak lekat)
|
-
|
Sedikit
|
|||
40 – 60
cm
|
7,5YR3/3
(dark brown)
|
Lempung
|
L (
Gembur)
B (Agak
lekat)
|
-
|
Sedikit
|
|||
3
|
0 – 20
cm
|
7,5YR2,5/1
(black)
|
Lempung
|
L (
Gembur)
B (Agak lekat)
|
5,8
|
-
|
sedikit
|
Alang-alang
|
20 - 40
cm
|
7,5YR2,5/1
(black)
|
Lempung
|
L (
Gembur)
B (Agak
lekat)
|
-
|
sedikit
|
|||
40 – 60
cm
|
Lempung
|
L (
Gembur)
B (Agak lekat)
|
-
|
sedikit
|
||||
4
|
0 – 20
cm
|
10YR2/1 (black)
|
Lempung
|
L (
Gembur)
B (Agak
lekat)
|
5,5
|
-
|
banyak
|
Alang-alang,
singkong
|
20 - 40
cm
|
10YR2/1 (black)
|
Lempung
|
L (
Gembur)
B (Agak lekat)
|
-
|
banyak
|
|||
5
|
0 – 20
cm
|
10YR2/2 (very
dark brown)
|
Lempung
|
L ( Agak lekat)
B (Agak lekat)
|
6,0
|
-
|
sedikit
|
Alang-alang,
singkong
|
20 - 40
cm
|
7,5YR2,5/2
(very dark brown)
|
Lempung
|
L (
Gembur)
B (Agak lekat)
|
-
|
sedikit
|
Tabel 1. ...lanjutan
Nama Pemeta : Kelompok I Data : Cuaca : Mendung Vegetasi : Alang-alang,
Durian, Singkong
Pemboran No : 1 – 10 Kabupaten : Aceh
Besar Tinggi Tempat : 450 mdpl
Tanggal : 9 November 2013 Lokasi : Saree Derajat Lereng : 10 - 14 % Peng.
Tanah : Lahan kering
No.
|
Dalam
(cm)
|
Warna
|
Tekstur
(Lapangan)
|
Konsistensi
|
pH
Lapang
|
Reaksi
Terhadap
|
Vegetasi
|
|
HCl
|
H2O2
|
|||||||
6
|
0 - 20 cm
|
7,5YR3/2
(dark brown)
|
Lempung
|
L
(Tidak lekat)
B (Agak
lekat)
|
5,8
|
-
|
Sedikit
|
Alang-alang,
durian
|
20 - 40
cm
|
7,5YR3/2
(dark brown)
|
Lempung
|
L
(Tidak lekat)
B (Agak
lekat)
|
-
|
Sedikit
|
|||
40 – 60
cm
|
7,5YR4/4
(brown)
|
Lempung
|
L
(Tidak lekat)
B (Agak lekat)
|
-
|
Sedikit
|
|||
7
|
0 – 20
cm
|
7,5YR2,5/1
(black)
|
Lempung
|
L
(Tidak lekat)
B (Agak
lekat)
|
5,9
|
-
|
Sedikit
|
Alang-alang
|
20 - 40
cm
|
7,5YR3/4
(dark brown)
|
Lempung
|
L
(Tidak lekat)
B (Agak lekat)
|
-
|
Sedikit
|
|||
40 – 60
cm
|
7,5YR4/6
(strong brown)
|
Lempung
|
L ( Agak lekat)
B (Agak lekat)
|
-
|
Sedikit
|
|||
8
|
0 – 20
cm
|
7,5YR2,5/2
(very dark brown)
|
Lempung
|
L ( Agak lekat)
B
(Agak lekat)
|
5,4
|
-
|
sedikit
|
Alang-alang
|
20 - 40
cm
|
7,5YR3/3
(dark brown)
|
Lempung
|
L ( Agak lekat)
B (Agak lekat)
|
-
|
sedikit
|
|||
9
|
0 – 20
cm
|
7,5YR2,5/2
(very dark brown)
|
Lempung
|
L ( Agak lekat)
B (Agak lekat)
|
6,8
|
-
|
banyak
|
Alang-alang
|
20 - 40
cm
|
7,5YR3/4 (dark brown)
|
Lempung
|
L ( Agak lekat)
B
(Agak lekat)
|
-
|
banyak
|
|||
10
|
0 – 20
cm
|
7,5YR2,5/1
(black)
|
Lempung
|
L ( Agak lekat)
B (Agak lekat)
|
6,6
|
-
|
sedikit
|
Alang-alang
|
20 - 40
cm
|
7,5YR2,5/3
(very dark brown)
|
Lempung
|
L ( Agak lekat)
B
(Agak lekat)
|
-
|
sedikit
|
B. Penentuan Kesesuaian
Lahan
Penentuan penilaian kesesusaian lahan dilakukan dengan
mengambil lokasi pada titik pengamatan pengeboran pewakil yaitu titik 6 dengan
mengambil sampel tanaman yang tumbuh di lokasi adalah tanaman durian. Hasil
penentuan kesesuaian lahan adalah sebagai berikut:
Tipe iklim pada titik pengamatan 6
yaitu di Kemukiman Saree Kecamatan Lembah Seulawah adalah tipe iklim B (basah)
dengan curah hujan 2200 mm dan suhu 28ºC, berdasarkan tipe iklim maka
kriterianya adalah S1. Titik pengamatan 6 berada pada lereng 10% maka
kriterianya S1 tetapi untuk bahaya erosi kriterianya S2, kondisi permukaan
tanah baik, tidak terdapat batuan permukaan dan tidak ada singkapan batuan maka
kriterianya adalah S1. Kondisi drainase tanah baik, tanah memiliki tekstur
lempung (halus) maka kriterianya adalah S1, tetapi kedalaman efektif tanah
adalah 60 cm sehingga kriterianya
adalah S3.
Kondisi kimia tanah pada titik
pengamatan 6 beragam, pH H2O tanah adalah kriteria S1 tetapi kapasitas tukar
kation (KTK) tanah diperkirakan < 16 me/100gr, bahan organik tanah sedikit,
keadaan kejenuhan basa (KB) tanah, pH HCl tanah masuk dalam kriteria S2.
Setelah mengamati kondisi lapangan dan membandingkan dengan kriteria kesesuain
lahan untuk tanaman durian, maka hasil kriterianya adalah S3rc yaitu sesuai marginal, keadaan kesesuaian lahan S3
ini disebabkan karena faktor penghambat pada media perakaran (rc) yaitu pada
kedalaman efektif, untuk data lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2.
Karakteristik Lahan dan Kesesuaian Lahan Tanaman Durian
Karakteristik Lahan
|
Data
|
Kesesuaian Tanaman Durian
|
t- Rejim emperatur
|
2200 mm/thn
28 oC
|
S1
S1
|
w-
Ketersediaan Air
1. Bulan Kering
2. Rata2 Curah Hujan
|
---
---
|
|
Karakteristik Lahan
|
Data
|
Kesesuaian
Tanaman Durian
|
r- Kondisi
Perakaran
|
Baik, agak lambat
Clay Loam
60 cm
|
S1
S1
S3
|
f- Retensi Nutrisi
1.
KTK
2.
pH
|
< 16 me/100g
5,8
|
S2
S2
|
n- Ketersediaan Hara
|
---
---
---
|
|
x- Toksisitas
|
---
|
|
s- Kondisi Lapang
1.
Lereng
2.
Sebaran Batuan
3.
Singkapan Batuan
4.
Ketinggian
5.
Letak Geografis
|
0 - 8 %
Tidak ada
Tidak ada
450 mdpl
.............. N
.............. E
|
S1
S1
S1
|
Kesesuaian
Lahan Aktual
Sub Kelas
|
S3
rf
|
|
Faktor
Pembatas
|
~ Kedalaman perakaran
~ Retensi nutrisi (KTK dan pH)
~
|
|
Ksesuaian Lahan Potensial
|
S2-r
|
C. Pengamatan Profil dan Klasifikasi
Jenis Tanah
Bersadasarkan
hasil pengamatan lapangan pada profil tanah di Km 72 Saree kecamatan Lembah
Seulawah ditemukan tiga lapisan/horison tanah dengan kedalaman tanah 75cm,
yaitu horison A, horison BA dan horison Bt.
Kondisi perakaran halus banyak pada kedalaman 0cm – 75cm, kondisi
perakaran kasar sedikit dengan kedalaman 0cm – 20cm, pH tanah 4,9. Keadaan lereng 10% dengan ketinggian 450 mdpl,
kondisi cuaca mendung, tipe iklim B (basah), fisiografi pegunungan dengan
relief makro berbukit dan relief mikro lereng berbukit, keadaan lereng tunggal,
lurus dengan eksposisi sebelah selatan dan penggunaan lahan sebagai kebun
campuran.
Horison A memiliki kedalaman 0 cm – 25 cm
dengan batas horison ombak, warna tanah 7,5YR3/3 (dark
brown), tekstur tanah lempung dengan tingkat perkembangan struktur tanah lemah,
ukuran struktur halus dengan bentuk gumpal bersudut, konsistensi agak lekat
(basah) dan gembur ( lembab), tidak terdapat kandungan kapur ( CaCo3)
dan banyak terdapat bahan organik.
Horison BA memiliki kedalaman 25 cm – 50 cm
dengan batas horison ombak, warna tanah 7,5YR3/3 (dark
brown), tekstur tanah lempung dengan tingkat perkembangan struktur tanah
sedang, ukuran struktur sedang dengan bentuk gumpal bersudut, konsistensi agak
lekat (basah) dan gembur ( lembab), tidak terdapat kandungan kapur ( CaCo3)
dan terdapat sedikit bahan organik.
Horison
Bt memiliki kedalaman 50 cm
– 75 cm dengan batas horison ombak, warna
tanah 7,5YR3/3 (dark brown), tekstur tanah lempung dengan
tingkat perkembangan struktur tanah kuat, ukuran struktur sedang dengan bentuk
gumpal bersudut, konsistensi agak lekat (basah) dan gembur ( lembab), tidak
terdapat kandungan kapur ( CaCo3) dan terdapat sedikit bahan
organik, untuk data lebuh jelas dapat dilihat pada Lampiran 5.
Berdasarkan
kunci klasifikasi taksonomi tanah (Soil Survey Staff, 2006), lokasi pengamatan
memiliki ciri ordo Alfisol. Kondisi tersebut dicirikan dengan adanya horison
argilik yaitu terdapat penimbunan liat pada horison Bt, memiliki regim
kelembaban udik maka subordo tanah
tersebut adalah Udalf, memiliki great group Hapludalf yaitu Udalf yang lain, kondisi rejim suhu
isohipertermik karena memiliki suhu rata-rata tahunan > 22ºC yaitu > 28ºC,
memiliki kandungan mineral liat montmorillonit karena memiliki mineral tipe 2:1,
memiliki epipedon molik karena horison permukaan > 18cm. Kondisi perakaran
terdapat banyak batuan sehingga subgrup tanah tersebut ialah Lithik Hapludalf.
Tabel 3. Hasil klasifikasi tanah di Saree Kecamatan
Lembah Seulawah menurut
Taksonomi Tanah (Soil Survey Staff, 2006)
Pedon
|
Kategori
|
Klasifikasi
Tanah
|
Km 72
|
Ordo
|
Alfisol
|
Subordo
|
Udalf
|
|
Great group
|
Hapludalf
|
|
Subgrup
|
Lithik Hapludalf
|
|
Famili
|
Lithik Hapludalf, berliat,
montmorillonit, isohipertermik
|
|
|||||
|
|||||
|
|||||
Gambar 3. Penampang Profil Tanah
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan
di lapangan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1.
Terdapat 10 titik pemboran dengan
tekstur tanah lempung, keadaan warna tanah, kedalaman efektif, pH tanah dan
bahan organik tanah beragam, vegetasi yang terdapat di lokasi pemboran adalah
alang-alang, tanaman singkong dan tanaman durian.
2.
Kesesuaian lahan pada tanaman durian di
titik pengamatan 6 adalah kriteria S3rc yaitu sesuai marginal dengan faktor
pembatas media perakaran (rc) yaitu pada kedalaman efektif.
3. Hasil
klasifikasi tanah di lokasi Km 72 menurut Kunci Taksonomi Tanah (Soil Survey
Staff, 2006) di lokasi pengamatan mempunyai ordo Alfisol karena memiliki
horison argilik pada horison Bt, pada
tingkat subordo adalah Udalf karena mempunyai regim kelembaban udik. Pada
tingkat great group yaitu Hapludalf dan tingkat famili adalah Lithik Hapludalf, berliat, montmorillonit,
isohipertermik.
B.
Saran
Untuk hasil data yang lebih akurat,
sebaiknya dilakukan pengambilan sampel tanah dan diamati di Laboraturium
penelitian tanah.
DAFTAR PUSTAKA
FAO. 1976. A
Framework of Land Evaluation. FAO Soil Bull. No. 32/I/IRLI Publ. No.22
Rome, Italy. 30h.
Harjowigeno,
S. 1985. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademik Persindo.
Rayes,
Luthfi. 2007. Metode Inventarisasi Sumberdaya Lahan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Sitorus,
Santun P. 1985. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Bandung: Tarsito.
Lampiran 1. Deskripsi
profil tanah Km 72 Saree Kecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar
Pedon : Km 72 Saree
Tanggal
Pengamatan : November 2013
Lokasi : Kemukiman Saree,
Kecamatan Lembah Seulawah,
Kabupaten Aceh Besar.
Curah
Hujan : 2200 mm/tahun
Fisiografi :
Pegunungan
Bentuk Wilayah :
Lurus
Drainase :
Sedang
Permeabilitas :
Sedang
Air Tanah :
-
Penggunaan Lahan :
Kebun campuran
Vegetasi :
Alang-alang, pisang, legum-leguman
Klasifikasi Tanah :
Lithik Hapludalf, berliat, montmorillonit,
isohipertermik.
Epipedon : Molik
Horison
Penciri : Argilik
Simbol
Horison
|
Kedalaman
|
Uraian
|
A
|
0-25
cm
|
Dark
brown (7,5YR 3/3), gumpal
bersudut, lemah, halus, agak lekat, gembur, perakaran halus banyak, perakaran
kasar sedikit, batas horison ombak, bahan organik banyak.
|
BA
|
25-50
cm
|
Dark
brown (7,5YR 3/3), gumpal
bersudut, sedang, sedang, agak lekat, gembur, perakaran halus banyak, batas
horison ombak, bahan organik sedikit.
|
B (t)
|
50-75
cm
|
Dark
brown (7,5YR 3/4), gumpal
bersudut, kuat, sedang, agak lekat, gembur, perakaran halus banyak, batas
horison ombak, bahan organik sedikit.
|
Lampiran
2. Kelas kesesuaian lahan tanaman Durian (Durio
zibethinus MURR)
Karakteristik/Kualitas
Lahan
|
Kelas
Kesesuaian Lahan
|
|||
S1
|
S2
|
S3
|
N
|
|
Temperatur (tc)
Temperatur
rata-rata tahunan (ºC)
|
25-28
|
28-32
22-25
|
32-35
20-22
|
> 35
< 20
|
Ketersediaan air (wa)
- Curah hujan
(mm)
- Kelembaban (%)
|
2000 -3000
> 42
|
1750-2000
3000-3500
36-42
|
1250-1750
3000-4000
30-36
|
< 1250
> 4000
< 30
|
Keteraediaan oksigen (oa)
Drainase
|
Baik, sedang
|
Agak terhambat
|
Terhambat, agak terhambat
|
Sangat terhambat, cepat
|
Media perakaran (rc)
- Tekstur
- Bahan kasar
(%)
- Kedalaman
efektif (cm)
- Gambut :
-
Ketebalan (cm)
-
Dengan sisipan/pengkayaan
Kematangan
|
Sedang, agak halus, halus
< 15
> 100
< 60
< 140
Saprik+
|
15-35
75-100
60-140
140-200
Saprik+, hemik+
|
Agak kasar
35-55
50-75
140-200
200-400
Henik,fibrik+
|
Kasar
> 55
< 50
> 200
> 400
Fibrik
|
Ratensi hara (nr)
-
KTK liat (cmol)
-
Kejenuhan basa (%)
-
pH H2O
-
C- organik (%)
|
> 16
> 35
5,5-7,8
> 12
|
≤ 16
20-35
5,0-5,5
7,8-8,0
0,8-12
|
< 20
< 5,0
> 8,0
< 0,8
|
|
Toksisitas (xc)
Salinitas (ds/m)
|
< 4
|
4-6
|
6-8
|
> 8
|
Sodositas (xn)
Alkalinitas
/ ESP (%)
|
< 15
|
15-20
|
20-25
|
> 25
|
Bahaya sulfidik (xs)
Kedalaman
sulfidik (cm)
|
> 125
|
100-125
|
60-100
|
< 60
|
Bahaya erosi (eh)
-
Lereng (%)
-
Bahaya erosi
|
< 8
|
8-16
|
16-30
|
>.30
|
Bahaya banjir (fh)
Genangan
|
Lampiran
3. Kelas kesesuaian lahan Durian di Kemukiman
Saree Kecamatan
Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar
Karakteristik/Kualitas
Lahan
|
Kelas
Kesesuaian Lahan
|
|||
Nilai
|
Aktual
|
Input
|
Potensial
|
|
Temperatur (tc)
Temperatur
rata-rata tahunan (ºC)
|
28
|
S1
|
S1
|
|
Ketersediaan air (wa)
- Curah hujan
(mm)
- Kelembaban (%)
|
2200
|
S1
|
S1
|
|
Keteraediaan oksigen (oa)
Drainase
|
Baik
|
S1
|
S1
|
|
Media perakaran (rc)
- Tekstur
- Bahan kasar
(%)
- Kedalaman
efektif (cm)
- Gambut :
-
Ketebalan (cm)
-
Dengan sisipan/pengkayaan
kematangan
|
Lp (h)
< 15
60
|
S1
S1
S3
|
S1
S1
S3
|
|
Ratensi hara (nr)
-
KTK liat (cmol)
-
Kejenuhan basa (%)
-
pH H2O
-
C- organik (%)
|
< 16
5,8
|
S2
S2
S1
S2
|
+
+
+
|
S1
S1
S1
S1
|
Toksisitas (xc)
Salinitas (ds/m)
|
||||
Sodositas (xn)
Alkalinitas
/ ESP (%)
|
||||
Bahaya sulfidik (xr)
Kedalaman
sulfidik (cm)
|
||||
Bahaya erosi (eh)
-
Lereng (%)
-
Bahaya erosi
|
10
|
S1
S2
|
S1
S2
|
|
Bahaya banjir (fh)
Genangan
|
||||
Penyiapan lahan (lp)
-
Batuan di permukaan (%)
-
Singkapan batuan (%)
|
||||
Kelas lahan
|
S3rc
|
S3rc
|