Penanaman
Tiram
Salah satu
jamur tiram
melakukan
kebersihan tempat, alat, maupun pekerjanya. Hal ini karena
mutlak harus dipenuhi. Untuk itu, tempat untuk penanaman
dahulu dengan
dibersihkan
yang digunakan untuk menanam juga harus disterilisasi
dipanaskan di atas api lilin. Selain itu, selama melakukan penanaman
idealnya menggunakan
bertujuan untuk
kontaminasi.
Dalam budidaya jamur tiram hal yang juga harus diperhatikan adalah menjaga suhu dan kelembaban
yang dibutuhkan.
atau
panas,
mempengaruhi
sehingga air cepat menguap.
kumbung
sebaiknya
demikian,
ditingkatkan.
kelembaban kurang, bisa membuat tubuh jamur sulit tumbuh atau bahkan tidak tumbuh. Oleh karena itu, atur juga sirkulasi udara di dalam kumbung agar jamur tidak cepat layu dan mati. Pengaturan sirkulasi dapat dilakukan dengan cara menutup sebagian lubang sirkulasi ketika angin sedang kencang. Sirkulasi dapat dibuka semua ketika angin sedang dalam kecepatan normal. Namun, yang terpenting adalah jangan sampai jamur kekurangan udara segar.
Pengendalian
Budidaya Jamur Tiram
Selain pemeliharaan baglog, dalam budidaya jamur tiram juga perlu
untuk mencegah
dan penyakit yang mungkin bisa menyerang jamur tiram.
menyerang jamur tiram tentu dipengaruhi oleh keadaan lingkungan maupun jamur itu sendiri. Sehingga antara tempat budidaya yang satu dan yang lain,
kemungkinan dapat berbeda-beda.
HAMA PENYAKIT JAMUR TIRAM
Ulat
Ulat merupakan
ditemui dalam budidaya jamur tiram. Ada tiga faktor penyebab kemunculan
faktor kelembaban, kotoran dari sisa pangkal/bonggol atau tangkai jamur dan jamur yang tidak terpanen,
bersih.
Hama ulat muncul ketika kelembaban udara berlebihan. Oleh sebab itu, hama ulat sering dijumpai ketika
menjadi solusi terbaik untuk mengatasi hama ini adalah dengan mengatur sirkulasi
Caranya dengan membuka lubang sirkulasi dan untuk sementara proses penyiraman keumbung dihentikan.
Pangkal jamur yang tertinggal di baglog saat pemanenan dapat menimbulkan binatang kecil seperti kepik.
penyebab munculnya
jamur yang tidak terpanen kemungkinan terjadi karena jamur tidak muncul
luput saat pemanenan dan menjadi busuk. Hal ini menyebabkan munculnya ulat. Sebaiknya, ketika melakukan
dipastikan kebersihannya sehingga tidak ada
atau
pangkal
terpanen.
Ulat bisa saja muncul karena rumah kumbung ataupun sekitar
Misalnya adanya kandang ternak atau tanaman di sekitar rumah kumbung.
Untuk mencegah
hama ulat,
kumbung dan sekitar rumah kumbung dengan melakukan penyemprotan formalin.
Laba-laba, dan
Semut,
moluska)
Secara mekanis
dapat diatasi dengan membongkar sarangnya dan menyiramnya
Sedangkan secara kemis hama tersebut dapat dikendalikan dengan penyemprotan insektisida. Cara ini merupakan cara terakhir dan usahakan untuk menghindari penggunaan insektisida jika serangan tidak
merupakan produk organik.
pemberantasan
dengan cara
memangkas biaya selama perawatan dan juga ramah lingkungan. Sementara itu hama kleket kerap dijumpai
mengendalikannya juga dilakukan dengan cara mekanis, yaitu mengambilnya dengan tangan.
Tumbuhnya Cendawan atau Jamur Lain
Jamur lain yang
tiram adalah
sp.,
Penicillium
substrat atau baglog. Serangan jamur-jamur tersebut bersifat patogen yang ditandai dengan
miselium
timbulnya
timbulnya
dan
hijau,
Miselium-miselium
pertumbuhan
bahkan tidak tumbuh sama sekali. Penyakit ini dapat disebabkan
peralatan saat pembuatan media penanaman kurang bersih atau karena lingkungan kumbung yang terlalu lembab. Untuk mengatasi penyakit ini, lingkungan dan peralatan ketika pembuatan media dan
kebersihannya. Kelembaban di dalam kumbung juga diatur agar tidak berlebihan. Penyakit ini dapat menyerang baglog yang sudah dibuka ataupun masih
terserang maka
pemusnahan
kumbung kemudian dibakar. Tangkai Memanjang
Penyakit ini merupakan penyakit fisiologis yang ditandai dengan
dengan tubuh
berkembang
memanjang disebabkan karena kelebihan CO2 akibat ventilasi udara yang kurang sempurna. Agar tidak
dilakukan pengaturan ventilasi dalam kumbung seoptimal mungkin.
Panen dan Pasca Panen
Pemanenan
yang selalu
Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka penanaman selama panen dan pasca panen harus dilakukan dengan baik.
Waktu dan Cara Panen Jamur Tiram
Jamur tiram termasuk jenis tanaman budidaya yang memiliki masa panen cukup cepat. Panen jamur tiram
waktu 4o hari setelah pembibitan atau setelah tubuh buah
sekitar 2-3
terbentuk. Perkembangan tubuh
tiram yang maksimal
meruncngnya bagian tepi jamur. Kriteria jamur yang layak untuk dipanen adalah jamur yang
cukup
berukuran
tetapi belum mekar penuh atau belum pecah. Jamur dengan kondisi demikian tidak mudah rusak jika dipanen. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi ketika produk dipasarkan, misalnya keseragaman berat dan ukuran jamur tiram.
Penanganan Pasca Panen Jamur Tiram
Penanganan yang dilakukan usai pemanenan jamur tiram bertujuan untuk menciptakan hasil akhir yang berkualitas sehingga sesuai dengan permintaan pasar.
produk
agar
berkualitas baik.
Penyortiran
Jamur yang telah dipanen harus segera dicuci
air
dengan
buahnya dipisahkan deri
dan pemisahan
pencucian
dilakukan karena bila selama proses budidaya petani menggunakan pestisida, biasaya racun pestisida akan
pangkal dan
residu yang
Setelah diyakini kebersihannya, proses sortasi dilakukan untuk mengelompokkan jamur tiram berdasarkan
bertujuan untuk
seragam sehingga
konsumen saat dipasarkan.
Pengemasan
Panen Jamur Tiram
Pengemasan
menggunakan
sedikit udara yang ada di dalam plastik, jamur tiram semakin
Namun, idealnya penyimpanan dengan plastik kedap udara
kesegaran jamur tiram selama 2-4 hari. Oleh karena itu, agar jamur tiram segar yang dijual tetap dalam
pengangkutan/transportasi tidak boleh terlalu lama dari proses pengemasannya. Seandainya jarak pengangkutan cukup jauh, sebaiknya alat transportasi
berpendingin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar