Ibnu Hakim: Mahasiswa konservasi sumber daya lahan, Banda Aceh
Potensi
lahan yang membentang sepanjang pinggir gunung Gampong Lhok Mesjid
dengan komposisi tanah dipermukaan berupa liat yang dimanfaatkan petani
sekitarnya untuk menanam Palawija dan hortikultura dengan adanya
jaringan irigasi yang dibangun pada tahun 2006. Daerah lahan bertekstur
liat yang ada di Gampong Lhok Mesjid sebagian merupakan hak milik
penduduk. Batas tanah yang merupakan bertekstur liat kurang lebih 12
Hektar dari keseluruhannya dan sisanya sampai batas gampong merupakan
hak milik.
Sistem jaringan irigasi Jeuram menggunakan bangunan utama
bendung yang terletak di sungai Krueng Seunagan yang disuplesikan ke
embung-embung yang ada. Bendung ini merupakan bendung permanen dengan
tipe gerak dengan memfungsikan pintu sorong dan sebuah pintu penguras.
Bendung Irigasi Jeuram merupakan sumber air utama di daerah irigasi
Jeuram untuk memenuhi kebutuhan air irigasi mengalirkan air melalui
saluran pembawa. Pada daerah irigasi pengaturan kebutuhan air
menggunakan bangunan sadap Areal dan debit air untuk masing-masing
bangunan sadap.
Jenis bangunan irigasi pada jaringan irigasi Jeuram
terdiri dari bangunan sadap, Corongan, Penguras, Talang, gorong-gorong,
Embung dan bak reservoir. Jaringan irigasi Jeuram mempunyai 2 (satu)
saluran sekunder sepanjang 2.500 meter. Secara umum kondisi saluran
masih cukup baik dan dapat berfungsi dengan baik.
Tampak bahwa jumlah
areal berdasarkan bangunan yang ada mencapai luas 12,662 hektar, yang
merupakan potensi lahan kurang produktif yang dapat dimanfaatkan,
sedangkan debit air yang tersedia mencapai 20m3/detik dan apabila
dimanfaatkan melalui sumur renteng, dapat mendekatkan input air terhadap
tanaman yang dibudidayakan serta terjadi adanya efisiensi penggunaan
air. Dengan luas areal lahan Pengunungan lebih kurang 12 hektar, petani
melakukan usaha pembenahan tanah setiap kali akan melaksanakan penanaman
mempergunakan pupuk kandang, lempung, dan kompos.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar