Ibnu hakim: Mahasiswa Pasca Sarjana KSDL Unsyiah, Banda Aceh
Mie
aceh merupakan salah satu makanan yang mempunyai ciri khas tersendiri
baik di segi rasa maupun bentuk. Untuk menciptakan cita rasa dan bentuk
yang berkualitas sangat dipengaruhi oleh bumbu mie aceh itu sendiri.
Oleh karena itu semua kalangan di masyarakat aceh menyukai mie aceh.
Setelah bencana melanda aceh dengan gempa dahsyat dan gelombang tsunami
di tahun 2004, keberadaan mie aceh mulai dikenal lebih luas mengingat
kedatangan tenaga sukarelawan dari seluruh pelosok nusantara dan
mancanegara turut mempromosikan mie aceh. Sehingga saat ini, warung mie
aceh mulai hadir di kota-kota besar di pulau jawa dan negara tetangga
Malaysia dan Singapura.
Bumbu dasar mie aceh umumnya memiliki bentuk
pasta dengan kadar air di atas 65% sehingga kurang stabil untuk
penyimpanan dalam waktu yang lama. Sehingga diperlukan usaha untuk
mengawetkan bumbu dasar tanpa merusak kandungan nutrisi yang ada. Salah
satu proses pengawetan yang mudah yaitu proses pemanasan (penumisan dan
pengukusan). Selain itu, jenis kemasan dan kondisi penyimpanan sangat
menentukan perubahan mutu bumbu dasar mie aceh selama penyimpanan. Jenis
kemasan yang sering digunakan dalam bumbu dasar kering adalah kemasan
PP rigit (wadah plastik) dan kemasan PE fleksibel (kantong plastik).
Kemasan PP rigit merupakan wadah yang kaku dan mempunyai bentuk
sistematis sehingga dapat ditumpuk dan menghemat volume ruang
penyimpanan. Sedangkan kemasan PE fleksibel merupakan wadah yang
mengikuti bentuk produk pangan yang dikemas, sehingga terjadi ketidak
teraturan dalam ruang penyimpanan maka akan menyebabkan volume ruang
penyimpan terlibat lebih tinggi.
Keberadaan bumbu mie aceh perlu
dikembangkan menjadi produk komersial seperti halnya bumbu pecel makanan
khas jawa yang telah menjadi produk komersial di pasar modern. Saat
ini, masyarakat dapat membeli pecel dalam kemasan menarik dan praktis
dengan umur simpan yang lebih lama tanpa mengurangi cita rasa asli.
Oleh karena itu diperlukan penelitian terhadap bumbu mie aceh agar dapat
bertahan lama saat disimpan dengan tetap mempertahankan citra rasa yang
khas.
KELUARAN YANG DIHARAPKAN
1. Bumbu mie aceh dalam
bentuk semi padat yang tahan lama dengan karakteristik mutu (warna) yang
disukai konsumen tanpa merubah citra rasa.
2. Artikel ilmiah yang menjelaskan studi penyimpanan bumbu mie aceh menjadi bumbu dasar merah komersial.
ANALISA
Karakterisasi
nutu bumbu dasar merah mie aceh dilakukan pada awal penyimpanan
meliputi kadar air, kadar abu, kadar protein, nilai L, 0Hue, aw, pH,
kadar VRS dan total mikroba. Pengujian kadar VRS (volatile reducing
substances) dilakukan pada awal, tengah dan akhir penyimpanan. Bumbu
yang ditumis dilakukan pengamatan ketengikan bumbu dalam setiap 3 hari
sekali dengan uji peroksida.
Pengamatan terhadap pangamatan mutu
bumbu dasar merah Mie Aceh dilakukan setiap hari selama penyimpanan (2
minggu). Pengamatan yang dilakukan meliputi total mikroba, aw, kadar
air, total asam pH, kadar VRS, warna dan penilaian organoleptik di
tingkat penerimaan panelis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar