Jumat, 14 Juni 2013

PENANAMAN JAMMUR MERANG

Penanaman Tiram Salah satu jamur tiram melakukan kebersihan tempat, alat, maupun pekerjanya. Hal ini karena mutlak harus dipenuhi. Untuk itu, tempat untuk penanaman dahulu dengan dibersihkan yang digunakan untuk menanam juga harus disterilisasi dipanaskan di atas api lilin. Selain itu, selama melakukan penanaman idealnya menggunakan bertujuan untuk kontaminasi. Dalam budidaya jamur tiram hal yang juga harus diperhatikan adalah menjaga suhu dan kelembaban yang dibutuhkan. atau panas, mempengaruhi sehingga air cepat menguap. kumbung sebaiknya demikian, ditingkatkan. kelembaban kurang, bisa membuat tubuh jamur sulit tumbuh atau bahkan tidak tumbuh. Oleh karena itu, atur juga sirkulasi udara di dalam kumbung agar jamur tidak cepat layu dan mati. Pengaturan sirkulasi dapat dilakukan dengan cara menutup sebagian lubang sirkulasi ketika angin sedang kencang. Sirkulasi dapat dibuka semua ketika angin sedang dalam kecepatan normal. Namun, yang terpenting adalah jangan sampai jamur kekurangan udara segar. Pengendalian Budidaya Jamur Tiram Selain pemeliharaan baglog, dalam budidaya jamur tiram juga perlu untuk mencegah dan penyakit yang mungkin bisa menyerang jamur tiram. menyerang jamur tiram tentu dipengaruhi oleh keadaan lingkungan maupun jamur itu sendiri. Sehingga antara tempat budidaya yang satu dan yang lain, kemungkinan dapat berbeda-beda. HAMA PENYAKIT JAMUR TIRAM Ulat Ulat merupakan ditemui dalam budidaya jamur tiram. Ada tiga faktor penyebab kemunculan faktor kelembaban, kotoran dari sisa pangkal/bonggol atau tangkai jamur dan jamur yang tidak terpanen, bersih. Hama ulat muncul ketika kelembaban udara berlebihan. Oleh sebab itu, hama ulat sering dijumpai ketika menjadi solusi terbaik untuk mengatasi hama ini adalah dengan mengatur sirkulasi Caranya dengan membuka lubang sirkulasi dan untuk sementara proses penyiraman keumbung dihentikan. Pangkal jamur yang tertinggal di baglog saat pemanenan dapat menimbulkan binatang kecil seperti kepik. penyebab munculnya jamur yang tidak terpanen kemungkinan terjadi karena jamur tidak muncul luput saat pemanenan dan menjadi busuk. Hal ini menyebabkan munculnya ulat. Sebaiknya, ketika melakukan dipastikan kebersihannya sehingga tidak ada atau pangkal terpanen. Ulat bisa saja muncul karena rumah kumbung ataupun sekitar Misalnya adanya kandang ternak atau tanaman di sekitar rumah kumbung. Untuk mencegah hama ulat, kumbung dan sekitar rumah kumbung dengan melakukan penyemprotan formalin. Laba-laba, dan Semut, moluska) Secara mekanis dapat diatasi dengan membongkar sarangnya dan menyiramnya Sedangkan secara kemis hama tersebut dapat dikendalikan dengan penyemprotan insektisida. Cara ini merupakan cara terakhir dan usahakan untuk menghindari penggunaan insektisida jika serangan tidak merupakan produk organik. pemberantasan dengan cara memangkas biaya selama perawatan dan juga ramah lingkungan. Sementara itu hama kleket kerap dijumpai mengendalikannya juga dilakukan dengan cara mekanis, yaitu mengambilnya dengan tangan. Tumbuhnya Cendawan atau Jamur Lain Jamur lain yang tiram adalah sp., Penicillium substrat atau baglog. Serangan jamur-jamur tersebut bersifat patogen yang ditandai dengan miselium timbulnya timbulnya dan hijau, Miselium-miselium pertumbuhan bahkan tidak tumbuh sama sekali. Penyakit ini dapat disebabkan peralatan saat pembuatan media penanaman kurang bersih atau karena lingkungan kumbung yang terlalu lembab. Untuk mengatasi penyakit ini, lingkungan dan peralatan ketika pembuatan media dan kebersihannya. Kelembaban di dalam kumbung juga diatur agar tidak berlebihan. Penyakit ini dapat menyerang baglog yang sudah dibuka ataupun masih terserang maka pemusnahan kumbung kemudian dibakar. Tangkai Memanjang Penyakit ini merupakan penyakit fisiologis yang ditandai dengan dengan tubuh berkembang memanjang disebabkan karena kelebihan CO2 akibat ventilasi udara yang kurang sempurna. Agar tidak dilakukan pengaturan ventilasi dalam kumbung seoptimal mungkin. Panen dan Pasca Panen Pemanenan yang selalu Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka penanaman selama panen dan pasca panen harus dilakukan dengan baik. Waktu dan Cara Panen Jamur Tiram Jamur tiram termasuk jenis tanaman budidaya yang memiliki masa panen cukup cepat. Panen jamur tiram waktu 4o hari setelah pembibitan atau setelah tubuh buah sekitar 2-3 terbentuk. Perkembangan tubuh tiram yang maksimal meruncngnya bagian tepi jamur. Kriteria jamur yang layak untuk dipanen adalah jamur yang cukup berukuran tetapi belum mekar penuh atau belum pecah. Jamur dengan kondisi demikian tidak mudah rusak jika dipanen. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi ketika produk dipasarkan, misalnya keseragaman berat dan ukuran jamur tiram. Penanganan Pasca Panen Jamur Tiram Penanganan yang dilakukan usai pemanenan jamur tiram bertujuan untuk menciptakan hasil akhir yang berkualitas sehingga sesuai dengan permintaan pasar. produk agar berkualitas baik. Penyortiran Jamur yang telah dipanen harus segera dicuci air dengan buahnya dipisahkan deri dan pemisahan pencucian dilakukan karena bila selama proses budidaya petani menggunakan pestisida, biasaya racun pestisida akan pangkal dan residu yang Setelah diyakini kebersihannya, proses sortasi dilakukan untuk mengelompokkan jamur tiram berdasarkan bertujuan untuk seragam sehingga konsumen saat dipasarkan. Pengemasan Panen Jamur Tiram Pengemasan menggunakan sedikit udara yang ada di dalam plastik, jamur tiram semakin Namun, idealnya penyimpanan dengan plastik kedap udara kesegaran jamur tiram selama 2-4 hari. Oleh karena itu, agar jamur tiram segar yang dijual tetap dalam pengangkutan/transportasi tidak boleh terlalu lama dari proses pengemasannya. Seandainya jarak pengangkutan cukup jauh, sebaiknya alat transportasi berpendingin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar